Pages

February 16, 2012

Innalillahi wa inna ilaihi raaji'uun

     Minggu ini, silent pet kami akhirnya mati semua...hiks...T_T.
     Yang pertama, si Inci putih ini. Dia mati hari ahad, 12-02-'12 kemarin di tempat persembunyiannya. Badannya yang semakin kurus karena sulit makan akhirnya menyerah.
     Dan temannya, si Bunny cokelat, menyerah pagi hari tadi di kandangnya. 
      Si Inci yang kalem tapi agak jorok dan si Bunny yang lincah tapi tertib buang hajat...we will miss u both.
     Keduanya sakit terkena scabies, semacam penyakit koreng yangmenyerang kaki, mulut, hidung dan telinga kelinci. Awalnya si Inci yang terkena karena dia kurang tertib buang hajat, tempat sembunyinya jadi cepat kotor. Dia sempat dibawa ke dokter dengan biaya yang tidak murah. Ongkos dokternyabisa buat beli sekitar 15 anakan kelinci baru...@_@.
Kalau tega, sudah kami buang dia. Tapi Allah menunjukkan kami cara yang lebih baik. DIA menunjukkan aku ke sebuah artikel yang di situ tertulis, pet (hewan peliharaan) bukan benda mati yang bisa dibuang dan diganti seenaknya, dia juga punya perasaan, karena sama-sama makhlukNYA.
     Setelah dari dokter, dia sembuh. Alhamdulillah.
     Babak kedua scabies muncul. Saat itu angin kencang sering datang, bahkan kadang gerimis. Oleh suamiku, kandang kelincinya ditutup dengan taplak meja plastik bekas berhari-hari tanpa membukanya. Memang kelinci tetap bisa main di luar kandang, tapi karena di dalam kandang gelap tak terkena sinar matahari, kandang jadi lembab. Saat malam, kelinci yang tidur di kandang jadi terkena kuman yang kumpul di dalam kandang. Kali ini si Bunny yang terkena. 
     Karena tahu ongkos dokter mahal, akhirnya suamiku gambling cari obat di pet shop baru di al khor ini. Alhamdulillah dapat obat suntik untuk penyakit seperti ini dengan harga 1/10 ongkos dokter :).
Dengan petunjuk penjaga pet shop dan cari ilmu di internet, akhirnya aku mendadak jadi veterinarian. Suamiku pegang kelinci, aku yang nyuntik mereka hehehe.
     Alhamdulillah keadaan mereka agak mendingan.
     Tapi lagi-lagi cuaca buruk datang lagi. Angin kencang datang hampir 3 hari penuh. Suami sibuk, akupun sibuk. Kelinci-kelinci kami jadi tak terurus. Suami suka lupa kasih mereka makan dan minum 2x sehari. Padahal sebelum membeli mereka di pet shop, blio sudah komit mau urus mereka.
     Si Inci pun akhirnya terkena lagi dan lebih parah dari sebelumnya.
     Duh tak tergambar sedihnya aku lihat kondisi mereka. Aku sempat meminta kepada Allah di dalam hati untuk mencabut saja nyawa mereka daripada mereka tersiksa, dan kami pun tak sanggup lagi berbuat apa-apa.
     Akhirnya dalam 4 hari ini, Allah 'memulangkan' mereka untuk mengakhiri penderitaan.
     Bye kelinci-kelinciku sayang. We love 'n miss u both...*hugs
     Ini foto anak-anak yang sedang main dan memberi kelinci minum. 
Salah satu tujuan suami memelihara mereka katanya agar anak-anak sayang binatang (yang halal tentunya). Tapi apa daya, niat baik belum sejalan dengan kemampuan kami.

No comments:

Post a Comment

Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...